Kata-Kata yang Tidak Boleh Diucapkan Saat Wawancara Kerja
Diperbarui / Terbit di Career
Foto: Neustockimage / Getty Images
Wawancara kerja merupakan tahap krusial dalam proses rekrutmen yang dapat menentukan berhasil tidaknya sebuah permohonan kerja. Momen ini memungkinkan kandidat untuk menunjukkan kemampuannya dan menonjolkan kepribadian yang diinginkan oleh calon pemberi kerja.
Namun, di tengah pemberian jawaban yang spontan, seringkali terdapat kesalahan-kesalahan yang bisa merugikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa frasa yang sebaiknya dihindari agar tidak menjadi faktor penentu yang menggagalkan wawancara.
1. Frasa yang Harus Dihindari
Ketika diberi pertanyaan mengenai kelemahan, frasa seperti "Saya bekerja terlalu keras" atau "Saya seorang perfeksionis" sebaiknya dihindari. Meskipun kesan positif menempel pada kalimat tersebut, Nolan Church, mantan HRD di Google, menyatakan bahwa ini lebih terdengar sebagai pujian terselubung.
Menurut Church, penggunaan frasa ini bisa membuat pewawancara merasa bahwa kamu tidak jujur atau merasa lebih baik daripada orang lain. Sebaliknya, lebih baik membawa contoh konkret tentang kesalahan yang pernah kamu buat, apa yang telah kamu pelajari, dan bagaimana kamu berupaya untuk memperbaiki diri.
2. Menyalahkan Pihak Lain
Mengatakan hal-hal negatif tentang rekan kerja, manajer, atau perusahaan sebelumnya adalah kesalahan besar dalam wawancara kerja. Church mengingatkan bahwa meskipun niatmu mungkin baik untuk mengunggulkan calon pemberi kerja baru, membicarakan kesalahan orang lain akan terkesan sangat tidak profesional.
Perusahaan biasanya mencari individu yang mampu bertanggung jawab atas tindakan mereka di masa lalu. Mengakui kesalahan menunjukkan sikap rendah hati dan keinginan untuk belajar dari pengalaman, yang tentunya akan menciptakan kesan baik di mata calon pemberi kerja.
3. Sikap Proaktif Lebih Baik Daripada "Saya Tidak Tahu"
Satu hal yang sebaiknya dihindari adalah menjawab pertanyaan dengan frasa, "Saya tidak tahu". Church menekankan bahwa pernyataan seperti ini dapat diasosiasikan dengan kurangnya kompetensi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Namun, jika Anda benar-benar belum tahu jawabannya, alternatif yang lebih baik adalah menjawab dengan, "Saya kurang paham, tetapi saya akan mencari tahu dan menemukan solusi." Hal ini menunjukkan bahwa kamu adalah individu yang proaktif dan siap beradaptasi.
Dengan menghindari kata-kata dan perilaku yang dianggap sebagai red flag, kamu dapat meninggalkan kesan positif pada pewawancara dan meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Kejujuran, tanggung jawab, dan sikap proaktif adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam wawancara kerja. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, kamu dapat menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk perusahaan yang diinginkan.
Selamat mencoba dan semoga sukses dalam pencarian pekerjaanmu!