3 Strategi Efektif Agar Tidak Bertele-Tele saat Public Speaking
Diperbarui / Terbit di Career
Foto: Youtube @ mycoachjess
Public speaking adalah salah satu keterampilan komunikasi yang sangat penting, terutama dalam dunia profesional. Namun, berbicara berlebihan atau bertele-tele dapat mengganggu efektivitas pesan yang ingin disampaikan.
Dalam berbagai konteks komunikasi, baik itu presentasi bisnis, meeting, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari, berbicara dengan fokus dan jelas sangatlah dibutuhkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga cara jitu untuk menghindari berbicara bertele-tele saat melakukan public speaking, berdasarkan informasi yang dilansir dari The Muse.
1. Manfaatkan Jeda
Salah satu teknik sederhana namun efektif untuk menghindari berbicara berlebihan adalah dengan memanfaatkan jeda. Mengambil waktu sejenak untuk berhenti dan bernapas sebelum melanjutkan bicara memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
Mengatur Pikiran: Jeda memungkinkan kita untuk meresapi dan menyusun informasi yang akan disampaikan dengan lebih baik.
Mengurangi Kegembiraan: Saat berbicara, perasaan cemas atau terlalu bersemangat bisa membuat kita berbicara lebih cepat dan lebih banyak. Dengan jeda, kita dapat meredakan perasaan tersebut.
Fokus pada Inti Pembicaraan: Jeda memberikan kesempatan untuk memastikan bahwa apa yang akan disampaikan adalah relevan dan sesuai dengan topik yang dibahas.
2. Perlambat Bicara
Mengatur kecepatan berbicara juga memiliki dampak besar terhadap cara kita menyampaikan pesan. Melambatkan kecepatan bicara memiliki beberapa manfaat yang signifikan, seperti:
Menekankan Poin Penting: Dengan berbicara perlahan, pendengar lebih mudah menangkap dan memahami informasi penting, menunjukkan bahwa kita memberikan perhatian khusus pada poin tersebut.
Mengurangi Kecemasan: Terlalu cepat berbicara sering kali mencerminkan kecemasan. Dengan memperlambat bicara, kita bisa merasa lebih tenang dan terkontrol.
Meningkatkan Kejelasan: Bicara lebih lambat membuat pendengar dapat mengikuti alur pembicaraan dengan lebih baik dan menghindari kesalahpahaman.
3. Gunakan Kerangka Percakapan
Menggunakan kerangka saat berbicara bisa sangat membantu dalam menyusun pesan dengan lebih terstruktur. Salah satu model yang bisa diterapkan adalah P-R-E-S yang terdiri dari Point, Reason, Example, dan Summary:
Poin (Point): Mulailah dengan menyatakan pokok bahasan atau poin utama yang ingin disampaikan. Ini memberikan gambaran umum tentang topik kepada pendengar.
Alasan (Reason): Jelaskan mengapa poin tersebut penting atau relevan, sehingga pendengar bisa memahami latar belakang dan konteksnya.
Contoh (Example): Berikan contoh konkret atau ilustrasi yang mendukung poin dan alasan, sehingga informasi menjadi lebih mudah dipahami dan diingat.
Ringkasan (Summary): Akhiri dengan merangkum kembali poin utama dan alasan, serta menegaskan kembali pentingnya informasi yang disampaikan. Ini akan menguatkan pesan dan memastikan bahwa pendengar memahami inti dari pembicaraan.
Ketiga strategi yang telah dibahas di atas—menggunakan jeda, memperlambat bicara, dan menggunakan kerangka percakapan—merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan public speaking. Dengan menerapkan teknik-teknik sederhana ini, setiap percakapan atau presentasi akan menjadi lebih fokus dan efektif.
Tidak hanya membantu penyampaian pesan dengan lebih baik, tetapi juga membuat komunikasi menjadi lebih menyenangkan. Dengan berlatih dan menerapkan strategi ini, kita bisa menjadi pembicara yang lebih percaya diri dan komunikatif.