5 Kepribadian Orang yang Jarang Update Media Sosial

Diperbarui   /   Terbit di Culture  

Update Media Sosial
Foto: Freepik/freepik

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda. Banyak orang mengabdikan sebagian besar waktu mereka untuk berbagi momen di platform-platform ini.

Namun, ada juga individu yang jarang melakukan pembaruan di media sosial. Mereka mungkin memiliki karakteristik dan kepribadian yang berbeda dibandingkan dengan pengguna media sosial yang aktif.

Berikut lima kepribadian orang yang jarang update di media sosial.

1. Menghargai Kehidupan Masa Sekarang

Salah satu ciri khas dari orang yang jarang update media sosial adalah kemampuan mereka untuk menghargai kehidupan di saat ini. Mereka sadar bahwa momen dan pengalaman yang dirasakan secara langsung lebih berarti daripada yang hanya terlihat di layar.

Dengan kata lain, "...jarang update media sosial juga membuat seseorang merasa lebih bahagia ketika menikmati pemandangan maupun hal-hal di sekitarnya secara langsung." Ini menunjukkan bahwa mereka lebih memilih berinteraksi langsung dengan dunia di sekeliling mereka.

2. Menghargai Hubungan yang Tulus

Orang yang jarang melakukan pembaruan di media sosial cenderung menghargai hubungan yang tulus dan autentik. Mereka lebih memilih interaksi nyata dan tatap muka daripada sekadar berkomentar atau menekan tombol suka pada unggahan orang lain.

Menurut psikologi, "kepribadian orang seperti ini cenderung mementingkan hubungan autentik." Mereka menghargai kualitas daripada kuantitas dalam berhubungan dengan orang lain.

3. Tidak Mengalami FOMO

Kepribadian yang jarang update di media sosial biasanya tidak mengalami Fear Of Missing Out (FOMO). Mereka tidak terpengaruh oleh tren yang diperlihatkan di media sosial dan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri.

"Orang yang jarang update media sosial umumnya cenderung tidak terpengaruh terhadap tren," sehingga mereka bisa menghindari kecemasan yang sering dialami oleh mereka yang merasa perlu mengikuti apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketenangan pikiran ini memungkinkan mereka untuk menikmati hidup tanpa tekanan sosial.

4. Tingkat Rasa Percaya Diri Tinggi

Kepercayaan diri yang tinggi adalah ciri lain dari orang yang jarang update di media sosial. Mereka tidak merasa perlu untuk memvalidasi diri mereka melalui jumlah pengikut atau likes.

"Orang-orang yang jarang mengunggah kesehariannya di media sosial cenderung mempunyai rasa percaya diri yang kuat." Mereka lebih memilih untuk menilai diri mereka sendiri berdasarkan standar pribadi yang tidak ditentukan oleh orang lain. Dengan demikian, harga diri mereka tetap terjaga tanpa perlu bergantung pada persepsi publik.

5. Menghargai Privasi

Salah satu aspek penting dari kepribadian orang yang jarang update media sosial adalah penghargaan terhadap privasi. Dalam era di mana kejahatan siber dan pelanggaran data semakin marak, mereka lebih memilih untuk menjaga kehidupan pribadi mereka jauh dari sorotan publik.

"Merahasiakan kehidupan pribadi dianggap lebih penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan mengganggu privasi." Ini menunjukkan bahwa mereka menyadari risiko yang mungkin timbul dari berbagi informasi secara berlebihan di dunia maya.


Mencermati kepribadian orang yang jarang update di media sosial memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia dan diri mereka sendiri.

Dari menghargai kehidupan masa sekarang, menjaga hubungan tulus, hingga menghargai privasi, karakteristik ini menciptakan individu-individu yang lebih fokus pada pengalaman nyata dan kedamaian batin.

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, penting untuk menghargai perspektif ini dan memahami bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menjalani kehidupan mereka.