Keterampilan Mendengarkan untuk Menang dalam Argumentasi

Diperbarui   /   Terbit di Culture  

Argumentasi
Foto: Pexels/George Milton

Argumentasi adalah bagian penting dari komunikasi sehari-hari yang tidak hanya berguna dalam diskusi formal, tetapi juga dalam interaksi sosial.

Namun, banyak orang yang belum memahami cara berargumentasi dengan baik. Menurut Mehdi Hasan dalam bukunya Win Every Argument: The Art of Debating, Persuading, and Public Speaking, ada dua jenis keterampilan mendengarkan yang sangat penting untuk dikuasai agar bisa menang dalam berargumentasi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas kedua keterampilan tersebut secara mendetail.

Mengapa Keterampilan Mendengarkan Penting?

Keterampilan mendengarkan bukan hanya membantu dalam memahami lawan bicara, tetapi juga mempengaruhi kredibilitas diri kita. Orang yang bisa mendengarkan dengan baik cenderung didengar dan diterima pendapatnya oleh orang lain.

Sayangnya, banyak orang yang terlalu cepat memotong pembicaraan dan mengemukakan pendapatnya, sehingga mereka sering kali diabaikan. Maka, keterampilan mendengarkan harus dilatih untuk menciptakan komunikasi yang lebih baik.

Dua Jenis Keterampilan Mendengarkan

1. Mendengarkan Secara Kritis

Mendengarkan secara kritis adalah keterampilan yang melibatkan penyerapan, pemahaman, dan evaluasi informasi dari lawan bicara secara real-time. Ini berarti kita tidak boleh langsung percaya pada apa yang dikatakan, tetapi juga tidak boleh memotong perkataannya. Tiga cara untuk mendengarkan secara kritis adalah:

  • Tetap Berpikiran Terbuka
    Kunci memenangkan argumentasi adalah sikap terbuka terhadap pendapat orang lain. Dengan demikian, kita dapat menilai kelebihan dan kekurangan dari kedua belah pihak.

  • Fokus
    Selama berargumentasi, sangat penting untuk tidak membiarkan pikiran melayang. Fokus mendengarkan akan menambah kredibilitas kita dan memastikan bahwa kita siap memberikan tanggapan yang tepat.

  • Ambil Catatan
    Mencatat apa yang diucapkan selama diskusi membantu kita mengingat informasi penting dan merumuskan argumen dengan lebih baik. Keterampilan ini mengasah kemampuan berpikir dan ingatan kita.

2. Mendengarkan dengan Empati

Keterampilan mendengarkan dengan empati adalah tentang membangun koneksi emosional dengan lawan bicara, dengan tujuan untuk memahami pandangan mereka. Berikut adalah dua strategi untuk mendengarkan dengan empati:

  • Membuat Kontak Mata
    Kontak mata efektif untuk menunjukkan perhatian dan empati. Sebuah studi menunjukkan bahwa peserta lebih cenderung mempercayai pembicara yang melihat mereka langsung, dibandingkan yang mengalihkan pandangan.

  • Ajukan Pertanyaan yang Tepat
    Mengajukan pertanyaan yang relevan dapat membuat diskusi lebih interaktif. Pertanyaan terbuka lebih dianjurkan karena ini mendorong lawan bicara untuk memberikan jawaban yang lebih mendalam dan memungkinkan kita mendengarkan dengan lebih baik.


Keterampilan mendengarkan yang baik adalah dasar dari argumentasi yang sukses. Dengan mendengarkan secara kritis dan dengan empati, kita dapat menjadi pendengar yang lebih baik, meningkatkan kredibilitas kita, dan pada akhirnya memenangkan argumentasi.

Menurut Mehdi Hasan, "Mendengarkan adalah seni yang harus dikuasai untuk mencapai kesuksesan dalam berdebat." Jadi, jika kamu ingin argumentasimu didengar dan diterima, jangan ragu untuk melatih keterampilan mendengarkan ini. Tertarik untuk mencoba?