Ketakutan akan Perubahan Penyebab Kehancuran Kodak
Diperbarui / Terbit di Career
Foto: Kodak
Kodak, nama yang sangat dikenal dalam dunia fotografi, dulunya merupakan pelopor yang mengubah cara orang mengambil gambar.
Dikenal atas inovasi yang revolusioner, perjalanan Kodak seakan membuktikan bahwa ketakutan akan perubahan dapat menghancurkan bahkan perusahaan yang paling sukses sekalipun.
Berikut ini bagaimana ketakutan para pemimpin Kodak terhadap teknologi baru membawanya ke jurang kebangkrutan pada tahun 2013.
George Eastman dan Inovasi Awal
Sejarah Kodak dimulai pada tahun 1888, ketika George Eastman menciptakan kamera modern. Sebelum penemuan ini, fotografi sulit dan memerlukan perangkat berat, seperti tripod, pelat kaca, dan berbagai bahan kimia. Melalui inovasi pelat kering, Eastman berhasil membuat fotografi lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Kamera Kodak yang ringkas membuat siapa pun, baik profesional maupun amatir, dapat dengan mudah mengambil gambar.
Seperti yang dinyatakan oleh Elizabeth Brayer dalam George Eastman: A Biography (2006), pengalaman Eastman saat membawa peralatan fotografi saat liburan ke Dominika membawanya untuk mengembangkan cara yang lebih praktis untuk berfoto. Dengan kesuksesan Kodak, nama George Eastman menjadi legenda di dunia fotografi.
Kebangkitan dan Kejayaan Kodak
Setelah peluncuran Kodak, perusahaan ini menjadi simbol inovasi dalam fotografi. Masyarakat dapat menikmati gambar warna-warni berkat produk-produk Kodak. Namun, seiring berjalannya waktu, Kodak mulai kehilangan pijakannya di pasar. Perkembangan teknologi yang pesat, terutama dengan munculnya kamera digital, mulai mengancam eksistensi perusahaan.
Penemuan Kamera Digital
Kejadian yang menjadi awal kehampaan Kodak berlangsung pada tahun 1970-an, ketika insinyur Steve Sasson menemukan kamera digital. Inovasi ini sebenarnya adalah langkah yang dapat membawa Kodak menuju masa depan yang cerah. Sayangnya, pemimpin perusahaan tidak melihat hal ini dengan perspektif yang sama. "Itu bagus, tapi jangan ngasih tau ke siapapun," tuturnya mengingat reaksinya ketika mempresentasikan ide tersebut kepada para atasan.
Pemimpin Kodak saat itu beranggapan bahwa kamera digital memiliki banyak kelemahan, seperti pemrosesan yang lama, resolusi rendah, dan berat. Ketakutan akan kehilangan dominasi dalam segmen pasar kamera analog membuat mereka menolak inovasi yang telah diciptakan anak buahnya.
Keterpurukan Kodak
Setelah penolakan tersebut, dunia fotografi berputar dengan cepat. Kamera digital yang awalnya diremehkan mulai menggantikan kamera analog yang menjadi ciri khas Kodak. Di sisi lain, Kodak sudah kehilangan start; perusahaan lain telah mengambil alih pangsa pasar dengan inovasi yang lebih relevan dan berfungsi.
Kegagalan untuk beradaptasi dengan perubahan ini semakin memperparah kondisi finansial Kodak. Seperti yang dapat disimpulkan, ketidakmampuan Kodak untuk melihat tantangan zaman menyebabkan disrupsi yang tidak bisa dihindari. Pada akhirnya, perusahaan legendaris ini terpaksa menghadapi kenyataan pahit dan dinyatakan bangkrut pada tahun 2013.